Kamis, 30 Agustus 2012

Hujan


Hujan tanpa kamu itu sendu
Seperti api merindukan abu
Seperti aku juga yang merindukan bujuk rayu
Bulir-bulir air hujan yang jatuh dari langit
Melewati lekuk atap rumah berdenting merdu
Dan tubuh ini berangsur kedinginan untuk kemudian kaku
Andai kau ada disisi,
Tak perlu kutakuti tetesan demi tetasan dari langit ini
Karna akan selalu ada aroma lehermu
Karna akan selalu ada hangat desah nafasmu
Karna akan selalu ada debaran berisik jantungmu
Aku tak kan menjadi sendu
Dan terpaku sendirian didepan jendela
Memperhatikan bulir-bulir hujan yang menempel di didinding kaca
Dan hujan ini mengingatkan kita
Untuk saling mengenang kerinduan bersama
Walaupun di waktu dan tempat yang sudah lagi tak sama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar