Minggu, 30 Oktober 2011

Nyari jalan...



           Oke….gue ga bisa gini terus.
 Bener-bener gak bisa…ini namanya tolol, ini nama nya begok ini namanya bodoh. Oke gue emang tolol, begok dan bodoh tapi gue bisa berubah jadi gak tolol begok dan bodoh lagi kalo gue mau. Tapi percuma kalo gue mau dan ingin kalo gue gak ada usaha.
Kayaknya ini udah cukup , kayaknya gue emang harus cari jalan lain buat keluar. Bukan kayaknya lagi deh ya…Makin masuk gue makin tersesat, makin gak tau mau kemana. Bisa bisa gue dimakan harimau atau digigit dinosaurus. (emang dinosaurus masih ada gitu?). Ya analoginya aja sih ya…
Gue musti menentukan sikap, percuma Tuhan jadiin gue manusia kalo gue gak bisa pake akal dan perasaan.  Ya nyiksa batin sendiri itu lebih dari tolo, begok dan bodoh. Lama lama bisa capek juga, sebelum gue memasuki tahap ketidak warasan gue harus benahi ini semua. Gue yakin gak ada kata terlambat, biar lah terlambat dari pada tidak sama sekali (pembelaan)
            Sebenarnya ini siklus yang biasa gue lewatin, udah pernah kok berulang-ulang kali malah. Lebih sakit dari ini juga udah keseringan kok, harusnya gue udah bisa tahan banting dengan hal kecil semacam ini dan bisa nguasain diri. Tapi ini perasaan udah ngebutain segalanya sampe sampe gue bener-bener gak tau harus berbat apa, mulai dari mana, dan bagaimana caranya.
Gue bisa, harus bisa dan pasti bisa. Semua nya ada di gue, Hidup gue y ague yang selamatin. Bukan orang lain. Hidup gue, y ague yang akomodir pake otak dan bukan ditindas sama keadaan. Gue gak mau takluk sama ke adaan dan nurut-nurut aja. Gue gak mau ngecewain diri gue sendiri. Kalo gue ngecewain diri sendiri sama aja gue ngecewain orang-orang yang sayang sama gue. Walopun gue gak tau sih siapa yang sayang sama gue, entah ada entah tidak -_-. Tapi seenggaknya nyokap bokap sama adek gue sayang sama gue pastinya lah ya.
             Gue sih terlalu terhanyut pada keadaannya yang begit melankolisnya, berupaya menyamarkan kesemuan dengan membangun harapan yang sebenarnya akan “membunuh” gue sendiri. Itu sama aja kayak bunuh diri kali ya ? iya gak sih? Ah tau ah..pokonya ini keadaan yang krusial harus gue taklukin.
Ini krisis sudah mulai menggerogoti gue dan gue bisa bangkrut kalo gue gak cari solusi. Ya anggap aja begitu, meski ini bukan masalah ekonomi ya kita andaikan saja seperti itu ya sodara-sodara.
Gue tetep ga mau salahin siapa-siapa, karna kondisi kayak gini bukan salah siapa-siapa. Cuma ya gue aja…ya gue lagi gue lagi.. balik ke diri gue sendiri.
Lagi lagi begini, emang gak boleh ya gue senyum bahagia dalam jangka waktu yang lama ?
Mungkin belum waktunya aja kali ya.
              Sebenarnya sakit sih…di saat lo uda ngerasa udah nemuin seseorang yang pas dan lo mulai merekah sebuah senyuman sambil membangun sejuta pengharapan dan sejuta asa buat ngedapetin kebahagiaan yang lebih lagi dan merubah rekahan senyuman lo itu jadi senyuman sumringan..senyuman lebar.
Dan dikondisi itu lo sadar, ini semua Cuma mimpi. Ini semua gak mungkin, ini semua semu, ini semua palsu dan ini semua gak akan bisa lo dapetin . Karena takdir emang gak merestui lo buat ngedapetin itu semua. Lo terpaksa gigit jari berusaha buat senyum seikhlas mungkin sambil bersyukur bahwa lo dikasih kesempatan buat terbangun dari semua khayalan yang lo bangun dengan harapan semu.
Ini semua sakit, asli… banget malah. Tapi yang sakit itu pasti bisa sembuh kan ya ?
Walopun semuanya butuh proses dan gak bisa secara instan. Gue harus mulai ngebenahi, dan gak terus-terusan nyalahin situasi, kondisi serta diri gue sendiri.
               Semua hal terjadi pasti karna ada alasan dan gue yakin semesta nyimpen sesuatu dibalik semua ini. Dan suatu saat nanti gue bakalan tau itu apa. Gue cuma perlu banyak bersabar ….
Buat gak ngehakimin sesuatu semena-mena. Buat gak terlanjur megaharapkan sesuatu yang gak akan tercapai. Yah udah terlanjur ini ya. Mau gimana lagi.
Ya bangkit lagi deh, bangun lagi, berdiri lagi. Jala lagi, cari jalan lain buat keluar meskipun itu harus muter balik dan menyusuri jarak yang lumayan jauh sekale……pasti bisa. Kalo gue jalan terus pasti kan bakalan nyampe ya, kecuali kalo gue berenti itu lain lagi ceritanya.
This situation is too much  killing me inside and out side… (udah kayak nama band)
Go ! move !

me.....tolol.






Indah pada waktunya


you spent you life looking for
the one thing that makes it all
worth all the tears that fall
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
walking down on this road
moving on stepping forward
althought it’s not that easy
* just keep holding on
just keep pressing on
just keep moving on
reff:
ada waktu untuk menangis
tuk tertawa, tuk bertahan saja
ada waktu untuk menunggu, tuk percaya
bahwa semua akan indah pada waktunya
repeat *
ada waktu untuk menangis
tuk tertawa, tuk bertahan saja
ada waktu untuk menunggu, tuk percaya
bahwa semua akan indah
repeat reff
repeat *
pada waktunya

Minggu, 23 Oktober 2011

Dalam diam


Aku selalu kagum pada ….
Pada senyum manis mu yang dibalut ketulusan dan mampu menjelaskan berbagai makna tanpa harus dilengkapi oleh bahasa verbal
Pada gelak tawa mu yang menggoda ku untuk bergedik geli, walau terkadang aku tak punya alasan yang kuat untuk itu
Pada kesabaran mu yang mengingatkan ku tiap waktu barang itu hal yang biasa-biasa namun sarat arti untukku
Pada perlindungan mu yang selalu mencairkan segenap kegelisahan
Pada semangatmu yang membakar ke putus asaan agar aku dapat melakukan hal yang seharusnya bisa kulakukan
Pada genggaman mu yang kerap kali memberikat kekuatan super pada ku untuk menatap sesuatu lebih penuh asa dan penuh pengharapan
Pada peluk mu yang memberikan ketenangan batin serta kesempurnaan jiwa untuk dapat bernafas dengan nyaman
Pada keberanian mu yang menyamarkan tiap tiap ketakutan yang membalut hingga aku pun tak lagi kalut
Pada suara mu yang selalu membuat ku ingin bersenandung berbagai macam jenis lagu
Pada tingkah laku mu yang selalu memaksaku untuk diam dengan tenang sambil terus memperhatikanmu
Pada debaran jantungmu yang membawaku pergi ke keketukan tiap desah nafasmu
Pada apapun itu, semua yang ada pada dirimu.
Menghipnotis ku, menjadikan kan seperti candu yang rasanya begitu menyiksa bila sebentar saja harus jauh dari mu.
Aku selalu menunggu.
Menunggu waktu berpihak padaku.

Kamis, 20 Oktober 2011

Pengharapan


aku selalu berharap semesta mau diajak bekerja sama untuk mengabulkan apa-apa saja yang  kunginkan.
Aku selalu berharap waktu mau berteman baik, untuk tak membiarkan ku menunggu sesuatu yang tak pasti berkepanjangan.
Aku selalu berharap langit mau melindungi ku dari terpaan dingin dan siksaan panas yang terkadang melemahkan.
Aku selalu berharap bulan setiap malam mau memamamerkan sinarnya yang penuh dengan sejuta cerita.
Aku selalu berharap bintang mau menyombongkan sejuta kerlip nya yang menyempurnakan malam.
Aku selalu berharap tanah mau membantuku tuk berpijak dengan imbang agar tak pincang
Aku selalu berharap udara mau membelai setiap desahan nafas agar jantung dapat memompa darah dengan baik.
Aku selalu berharap hujan mau menurunkan bulir-bulir air mata nya dengan tenang tanpa sedu-sedan.
Aku selalu berharap embun mau berbagi ke sucian pagi dengan asa yang dibalut oleh senyuman.
Aku selalu berharap tiap kenangan tak menjadi alasan untuk terus bertahan di suatu kondisi yang membuat ku penuh sesak, sulit mencari ritme tiap langkah yang diiringi ketakutan.
Aku selalu berharap tiap kenangan tak menjadi alasan untuk terus merekah senyum yang palsu, senyum yang dipaksakan karena suatu alasan yang semu.
                Aku selalu berharap tiap kenangan tak membuat ku bisu lantas menjadi tunawicara tak tau harus berkata apa.
                Aku selalu berharap tiap kenangan tak menyeruak sesuka nya lalu menyiksa ketenengan batin berkepanjangan.
                Aku selalu berharap tiap kenangan tak membakar satu demi satu asa yang menyeruak muncul kepermukaan.
                Aku selalu berharap tiap kenangan tak semena-mena datang lalu kemudian pergi menghilang untuk kemudian dating lagi…pergi lagi.

Aku selalu berharap tiap kenangan tidak memancung perasaan setiap malam hingga rasanya seperti mati untuk kemudian hidup lagi.
Aku selalu berharap tiap kenangan tidak mengintimidasi tembok pertahan yang kubangun untuk melindungi diri ini.
Aku selalu berharap tiap kenangan tidak menjadi kapitalis lantas mengkomersialisasi setiap ingatan dalam memory.
Aku selalu berharap tiap kenangan tidak menjadi iblis yang menggoda setiap saat untuk terus mempertahankan sesuatu yang jelas tak perlu ku pertahankan.
Aku berharap tiap kenangan tidak menjadi fatamorgana yang menampilakan oase ditengah gurun namun sebenarnya tak ada.
Kenangan, aku ingin berdamai. Untuk kali ini saja.

Kehidupan...Seenaknya saja !


Penghidupan, kehidupan, menghidupkan, berkehidupan,dikehidupan,atas kata dasar  HIDUP.
Sebuah kata dari susunan 5 huruf yang tak cukup diartikan meskipun sebanyak tetesan hujan yang turun kebumi. Hidup tidak berkehidupan….
Apa,siapa,kenapa,bagaimana,mengapa KeHIDUPAN?
Seperti roda katanya…..
Berusaha mencari titik keseimbangan, untuk dapat stabil…
Entahlah…..penuh kerahasiaan yang tidak bisa ditebak bagaimana episode selanjutnya..bagaimana cerita seterusnya…duka atau bahagia?
Jenuh itu seperti rekening listrik yang harus dibayar tiap bulan, membosankan.
Jenuh itu seperti memakan tempe selama sebulan memuakkan.
Jenuh itu seperti ….entah seperti apa yang penting menyebalkan.
Tak ada pilihan, selain dinikmati , selain dijalani.
Yah …
Lelah kadang, hadapi kenyataan yang semena mena…seperti sel kanker yang menggerogoti dan membunuh secara perlahan.
Seperti siksaan dinginnya hujan dikala pekatnya malam yang kelam.
Bulir-bulir kegelisahan selalu menunggu dengan setia disetiap waktu, seolah tak membukakan pintu masuk untuk ketenangan…untuk pengharapan barang cuma sebentar.
Mereka semua terlalu kejam untuk dijadikan kawan !
Terlalu setia untuk dijadikan lawan !
Samar-samar…tak pasti, seperti mendung yang menghiasi langit..mendung yang tak kurun menurunkan hujan. Mendung yang menipu,membohong,mendustai semesta…memberi pengharapan untuk turun hujan, memberi keraguan untuk kecerahan.
Seenaknya saja ! semena-mena !
Kau pikir aku apa ?
Kau pikir aku boneka ?
KEHIDUPAN ! SEENAKNYA SAJA !

Senin, 17 Oktober 2011

ERK - Lagu Kesepian

ku tak melihat 
kau membawa terang
yang kau janjikan

kau bawa bara
berserak di halaman
hingga kekeringan
ooo
dimana terang yang kau janjikan
aku kesepian
dimana tenang yang kau janjikan
aku kesepian
sepi..

ku tak melihat 
kau membawa tenang
yang kau janjikan

kau bawa debu
bertebar di beranda
bak air mata

ooo
dimana tenang yang kau janjikan
aku kesepian
dimana terang yang kau janjikan
aku kesepian
sepi..

ooo 
dimana terang yang kau janjikan
aku kesepian
dimana tenang yang kau janjikan
aku kesepian
dimana malam yang kau janjikan...
sepi.. sepi.. sepi..
 

Minggu, 09 Oktober 2011

Surat cinta buat mama #1


Surat cinta buat mama #1
Halo mama apa kabar ?
Gimana ma disana ?
Pasti dikasih tempat yang indah kan sama Allah ?
Soalnya yani selalu doa biar mama dikasih tempat yang lebih indah J
Ma…kayak nya ini surat cinta pertama yani yani yah.
Setelah mama pergi 20 april 2011 lalu, gak berasa udah 7 bulan.
Ga ada mama disamping yani, but fine  yani coba rela.
Yani juga gak tega ngeliat mama terus-terusan nahan sakit yang berkepanjangan.
Ma, yani udah 20 tahun nih sekarang..sayang banget mama keburu pergi sebelum yani 20 tahun.
Yani udah semester 5 aja ni ma, gak berasa ya ma.
Ini juga besok udah mau uts aja…haduh, mama doain yani doing dari jauh sana.
Biar yani bisa ngerjain ujian nya, tapi yani belum belajar sih ni ma.
Hehehe, kan mama tau yani ini pintar. Jadi mama selo aja, insyaallah yani ujian nya dapet kok huehehe.
Eh ma rambut yani sekarang pendek terus nih ma, kok jadi gak betah gitu yani rambut panjang.
Dikit dikit yani potong terus, tapi kata temen-temen yani makin manis kok ma..
Huehehe….
Yani lagi dikosan aja nih ma, sendiri…
Si intan ni sekarang suka ninggal-ninggalin..jahat banget dia ma, yani dibiarin aja tidur sendirian.
Kan yani suka kesepian jadinya..
Btw, yani kanget banget lah sama mama….pengen peluk mama….pengen cium juga..pengen pijit-pijit kaki mama…
Duh yani ga ad ketempat mama nih, abisan yani ga pulang kampung.
Nanggung banget kalo pulang, nanti ya ma kalo yani kelubuk alung yani pasti samperin mama.
Terus kita cerita-cerita ya ma…karna sekarang yani ga bisa ketempat mama jadi yani buat surat cinta aja yah buat mama … mama pasti baca nih kan ..
Ma, yani sekarang beratnya turun terus lah, celana yani pada melorot semua terus kepala yani suka kliyengan. Emang sih yani sekarang suka males makan, tidur nya juga pas adzan subuh baru bisa tidur.
Yani cape juga sih ma kayak gini bawaannya lemes terus. Tapi gimana coba ma, susah ngilanginnya.
Ya mama kan tau yani ini paling susah berubah, sampe sekarang nih ma yani masih suka bandel.
Biasa enak sih ada mama yang cerewet yang ingetin yani makan , nyuruh yani tidur cepet, nyuruh yani cuciannya jangan suka ditumpuk, jangan suka melala.
Lah sekarang, nahadong yang nanyain apa lagi ngingetin L
Ya harusnya yani emang udah bisa ngurus diri sendiri tapi kan kadang-kadang yani juga pengen ada yang ngingetin.
Biasanya kalo kemana-mana mama nyariin yani, sekarang yani kalo pergi-pergi ga ada yang nyariin deh..sampe-sampe kalo yani gak pulang ke kosan juga gak bakal ada yang peduli. Klo yani ngeroko nya kebanyakan juga ga ada yang larang kalo yani minum-minum juga yah gitulaah….
Hmm…ternyata dulu kalo sering yani bilang mama cerewet itu indah ya, cerewet nya mama itu bikin yani ngerasa berarti sebagai seorang manusia, ngerasa di sayang, juga ngerasa ah..pokoknya ga bisa diungkapin
Sekarang yani sendiri, ngurus diri yani sendiri, mau kemana suka-suka..mau pulang mau ngga itu terserah yani.
Ga ada yang peduli L
Tapi yani coba kuat, karna yani gak mau bikin mama sedih…yani gak mau bikin mama kecewa disana.
Yani bakal lakuin smua harapan mama dulu, yani bakal nyelesein kuliah dengan baik, wisuda, kerja.
Pokoknya yani mau buat mama bangga udah punya anak kayak yani J
Ma..tau ga…tiem malam yani bobo nya pake selimut mama dong, selimutnya gak pernah yani cuci.
Soalnya yani ga mau bau mama hilang, semua barang-barang mama gak mau yani cuci pokonya.
Mukenah mama juga yani pake, biar yani ngerasa deket terus sama mama.
Kalo yani pake selimut mama tiap tidur, yani ngerasa dipeluk deh sama mama.
Kalo yani lagi kangen kangen banget sama mama, yani pasti doain mama , baca yasin biar kangennya yani bisa di sampein sama Allah..
Terus abis itu yani ngesmsin ke no mama, ya yani tau nomer mama udah ga dipak lagi, udah gak aktif lagi. Tapi yani yakin tiap yani sms mama pasti bacakan J
Meskipun sms yani itu failed tapi mama pasti tau kan kalo yani ngesms mama bilang kangen J
Aduh yani jadi mewek kan nih, semalama yani abis nangis nih ma.
Bapak tu, ngeselin banget ma…yani lagi marahan sama bapak, abisan dia itu….
Ah udalah nanti aja ya kalo yani udah ketempat mama yani certain semuanya….
Yani makan dulu ya ma, dari pagi sampe sekarang baru jam segini yani ketemu nasi -_-
Nanti yani kirim surat cinta lagi yah buat mama….
Yani sayang mama .. peluk cium ya buat mama :*

Sabtu, 08 Oktober 2011

menunda kehilangan


Melepasmu, dengan segala kehampaan, adalah perih yang tak terbantahkan. Selalu saja membuat jiwa mendadak lumpuh, jatuh bersimpuh, dan terus terbenam dalam kepiluan yang panjang. Terlalu banyak guratan luka, setumpuk cerita, namun sedikit sekali mimpi dan harapan yang tersisa.
Rindu itu menyentak, saat hati tengah meretas kenangan, yang terulur santun. Betapa masih melekat dalam ingatan, sepasang mata yg kerap memandang lembut, bibir yg senantiasa tersenyum, suara yang selalu memanjakan telinga, dan dekapan hangat yang selalu mampu menjinakkan setiap lekuk kepenatan. Sungguh, lukisan garis-garis rautmu itu, selalu saja membuat raga ini terasa ngilu, dan saat semua itu datang, aku hanya bisa mengerti satu hal, betapa cinta hanyalah menunda kehilangan.

-muhadkly-

Jumat, 07 Oktober 2011

dikotonomi klise


saya selalu sulit ketika harus membuat pilihan bahwa saya harus mencoba berhenti . Berhenti untuk terus tidak menyakiti diri sendiri, logika saya selalu mengumpat tatkala hati mulai tak mau ikut dengan segala kecaman-kecaman yang ditenggarai oleh logika. Logika seakan murka, merasa diinjak-injak harga diirinya oleh perasaan yang semena-mena. Hal ini entah terjadi kepada saya saja atau semua manusia ? entahlah.
Yang jelas semua orang susah untuk tidak tunduk kepada perasaan yang tingkahnya seenak udelnya.
Ketika logika menjadi pilihan yang entah keberapa dan dikesampingikan oleh segala macam rasa. Banyak yang bilang “ ikutilah kata hatimu, karena ia tak akan pernah salah”
Entah ini klise pemanis yang diumbar para pujangga atau memang benar realita.
Tapi apa itu tetap sebuah pembenaran apabila yang kalian rasakan sebuah kesakitan ? sakit hati, dan sulit mengakhiri. Semacam disiksa rasa sayang  yang hari demi hari kau sirami dengan penuh kesabaran untuk menanti tumbuhnya bunga kebahagiaan.
Tapi, kenyataan seringkali tak seindah dengan apa yang diharapkan.
Bunga kebahagian yang kau harapkan dapat tumbuh dengan mekar, seringkali layu sebelum berkembang. Entah karna kurang teratur kau sirami, kurang diberi pupuk atau digerogoti oleh hama atau cuaca yang tak mendukung sehingga bunga kebahagian yang kau harapkan tumbuh subur , tak berkembang dengan indah, malahan lama kelamaan layu kemudian mati.

Pupus lah keindahan yang berhari-hari kau nanti.
Begitu juga dengan saya. Dengan hati dan perasaan saya.
Logika terus mendoktrik dan memaksa hati untuk tunduk pada nya. Jaminan nya kebenaran, karna logika yakin dia dapat menjamin sesuatu itu sebuah kebenaran yang konkrit dan nyata. Tidak seperti perasaan yang penuh dengan keabsurdan dan fiktif belaka.
Semacam terjadi pertempuran sengit diantara keduanya….ya saya memang tidak objektif dan seringkali menomorsatu-kan perasaan diatas segala-galanya. Meng-anak tirikan logika.  Menjadikan logika bukan sebagai sebuah pilihan, padahal ia selalu siap untuk membantu saya bangkit kapan saja. Menguatkan hati saya, tidak seperti perasaan yang cengeng dan kemudian pergi lari menyelamatkan dirinya sendiri. Meningglkan saya yang tidak tau entah akan mulai dari mana untuk bangkit berdiri. Tidak seperti logika yang selalu setia mengingatkan walau kadang tak jarang ia mentertawakan kebodohan yang berulang-ulang kali saya lakukan J
Tapi iya tetap setia, setia mengingatkan, setia menemani , setia membantu saya untuk bangkit dan berdiri.
Dan kini segala rasa kekecewaan saya coba kubur dalam-dalam , segala pengharapan saya coba ikhlaskan untuk menjadi bingkai kehidupan, dan segala rasa rindu agr dapat tak bulan-bulanan kepiluan. Biarlah rindu berlalu seiring berjalannya waktu.  Biarlah rasa sayang yang belum seberapa ini makin lama makin berkurang lalu kemudian menghilang. Begitu paksa logika .

Kamis, 06 Oktober 2011

HILANG - ERK


Rindu kami seteguh besi
hari demi hari menanti
tekad kami segunung tinggi
takut siapa?? semua hadapi...

Yang hilang menjadi katalis
disetiap kamis
nyali berlapis

Marah kami senyala api
didepan istana berdiri...

Yang hilang menjadi katalis
disetiap kamis
nyali berlapis

yang ditinggal takkan pernah diam
mempertanyakan kapan pulang?

aaaaaaaaaa.......aaaaaaa...........aaaaaa....

Dedy Hamdun HILANG Mei 1997
Ismail HILANG Mei 1997
Hermawan Hendrawan HILANG Maret 1998
Hendra Hambali HILANG Mei 1998
M Yusuf HILANG Mei 1997
Nova Al Katiri HILANG Mei 1997
Petrus Bima Anugrah HILANG Maret 1998
Sony HILANG April 1997
Suyat HILANG Februari 1998
Ucok Munandar Siahaan HILANG Mei 1998
Yadin Muhidin HILANG Mei 1998
Yani Afri HILANG April 1997
Wiji Tukul HILANG Mei 1998
HILANG.....................