aku selalu berharap semesta mau
diajak bekerja sama untuk mengabulkan apa-apa saja yang kunginkan.
Aku selalu berharap waktu mau
berteman baik, untuk tak membiarkan ku menunggu sesuatu yang tak pasti
berkepanjangan.
Aku selalu berharap langit mau melindungi
ku dari terpaan dingin dan siksaan panas yang terkadang melemahkan.
Aku selalu berharap bulan setiap
malam mau memamamerkan sinarnya yang penuh dengan sejuta cerita.
Aku selalu berharap bintang mau
menyombongkan sejuta kerlip nya yang menyempurnakan malam.
Aku selalu berharap tanah mau
membantuku tuk berpijak dengan imbang agar tak pincang
Aku selalu berharap udara mau
membelai setiap desahan nafas agar jantung dapat memompa darah dengan baik.
Aku selalu berharap hujan mau
menurunkan bulir-bulir air mata nya dengan tenang tanpa sedu-sedan.
Aku selalu berharap embun mau
berbagi ke sucian pagi dengan asa yang dibalut oleh senyuman.
Aku selalu berharap tiap kenangan
tak menjadi alasan untuk terus bertahan di suatu kondisi yang membuat ku penuh
sesak, sulit mencari ritme tiap langkah yang diiringi ketakutan.
Aku selalu berharap tiap kenangan
tak menjadi alasan untuk terus merekah senyum yang palsu, senyum yang
dipaksakan karena suatu alasan yang semu.
Aku
selalu berharap tiap kenangan tak membuat ku bisu lantas menjadi tunawicara tak
tau harus berkata apa.
Aku
selalu berharap tiap kenangan tak menyeruak sesuka nya lalu menyiksa ketenengan
batin berkepanjangan.
Aku
selalu berharap tiap kenangan tak membakar satu demi satu asa yang menyeruak
muncul kepermukaan.
Aku
selalu berharap tiap kenangan tak semena-mena datang lalu kemudian pergi
menghilang untuk kemudian dating lagi…pergi lagi.
Aku selalu berharap tiap kenangan
tidak memancung perasaan setiap malam hingga rasanya seperti mati untuk
kemudian hidup lagi.
Aku selalu berharap tiap kenangan
tidak mengintimidasi tembok pertahan yang kubangun untuk melindungi diri ini.
Aku selalu berharap tiap kenangan
tidak menjadi kapitalis lantas mengkomersialisasi setiap ingatan dalam memory.
Aku selalu berharap tiap kenangan
tidak menjadi iblis yang menggoda setiap saat untuk terus mempertahankan
sesuatu yang jelas tak perlu ku pertahankan.
Aku berharap tiap kenangan tidak
menjadi fatamorgana yang menampilakan oase ditengah gurun namun sebenarnya tak
ada.
Kenangan, aku ingin berdamai. Untuk
kali ini saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar